Saat order lagi sepi seperti sekarang ini, sementara target penjualan hanya sedikit saja dikurangi memaksa para sales untuk saling berlomba-lomba dapat order. Ga terkecuali si ibu manager itu.
Di divisi marketing tempat aku bekerja sekarang ini ada 2 orang sales dibawah 'kendali'nya. kalo sesama sales saling berebut untuk dapat order kan wajar aja tho, tapi ini si ibu manager ikut-ikutan pula maen sikut-sikutan. Malah rebutan order dengan anak buahnya. Nah loe!
Dia ‘makan’ lahan salesnya sendiri.
IM : “PO Jember sudah masuk semua ya?”
Sales : “Sudah Bu. Saya sudah follow up semua kemaren.”
IM : “Kalo gitu nanti konfirmasi ordernya bikin atas nama saya ya”
Sales : Melongo, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya……
Walaaaaaaaaaaaah :-(((
Welcome to my blog. This blog is inspired by Chaos@work's My Stupid Boss. The character of the boss on that book is more or less the same with mine. I've been working with two unusual bosses in the past eleven years. It's been a real great depression for me. I've been writing about them on my other blog but in this one, I will specially write about them just to ease my frustration :-)))
Sabtu, 18 April 2009
Kamis, 09 April 2009
Nanti Telpon orangnya sekalian ya, Ini No HP-nya
Ini tentang anak buah buah bu manager. Sudah berkali-kali dikasih tau jangan terima order yang terlalu mepet delivery date-nya, tetep aja ngeyel. Suatu ketika mereka berdua terima pesanan yang delivery date-nya cuma 2 hari. Belum lagi PO itu dikerjakan oleh bagian produksi, customer dah teriak-teriak kapan barangnya bisa dikirim.
Sales : Mbak, kapan barang pak Roy bisa diambil?
Aku: Diambil??? (dengan mulut setengah mengangah, bingung)...
Sales: Iya dia minta barangnya bisa segera diambil.
Aku: Lho bukannya SO-nya baru dibikin kemaren sore?
Sales: Iya
Aku: Nah, kenapa sekarang dah nanya schedule?
Sales: Iya karena kemaren kan ada stock, jadi maksudku pake barang itu dulu.
Aku: Kan dah tau kalo janji ke orang itu jangan mepet-mepet gini. Kalo kayak gini gimana, bos bilang stok itu mau dikirim buat yang lain semua.
Sales: Makanya tolong tanyain ke produksi kapan schedulenya. Trus nanti telpon kan orangnya sekalian ya, ini no hp-nya.
Aku: Gimana bisa dapat schedule wong org produksi sendiri aja belum bikin...
(Dalam hati: ASEM!!!!... mesti endingnya aku lagi yang dikejar-kejar customer!)
Gak ngerti apa maunya mereka itu, bebal kok dipiara!
Sales : Mbak, kapan barang pak Roy bisa diambil?
Aku: Diambil??? (dengan mulut setengah mengangah, bingung)...
Sales: Iya dia minta barangnya bisa segera diambil.
Aku: Lho bukannya SO-nya baru dibikin kemaren sore?
Sales: Iya
Aku: Nah, kenapa sekarang dah nanya schedule?
Sales: Iya karena kemaren kan ada stock, jadi maksudku pake barang itu dulu.
Aku: Kan dah tau kalo janji ke orang itu jangan mepet-mepet gini. Kalo kayak gini gimana, bos bilang stok itu mau dikirim buat yang lain semua.
Sales: Makanya tolong tanyain ke produksi kapan schedulenya. Trus nanti telpon kan orangnya sekalian ya, ini no hp-nya.
Aku: Gimana bisa dapat schedule wong org produksi sendiri aja belum bikin...
(Dalam hati: ASEM!!!!... mesti endingnya aku lagi yang dikejar-kejar customer!)
Gak ngerti apa maunya mereka itu, bebal kok dipiara!
Langganan:
Postingan (Atom)