Sabtu, 27 Juni 2009

Pokoknya Saya Ngga Mau Tau!!

Ibu manager yang terhormat itu adalah tipe orang yang spontan meledak-ledak kalo sedang panik. Semua yang keluar dari mulutnya hanyalah umpatan dan makian. Kata-kata favoritnya adalah (maaf) 'Asu, Kirik' (= anjing) dan 'guoblok'. Dia juga suka nyumpahin orang yang dia marahin.
Kemaren, dia panggil aku ke mejanya. Belum lagi dia jelaskan masalahnya, malah nyerocos yang aneh-aneh.

Bu manager: "Gini ya, kamu kalo tak marahi kan mesti merengut, gondok tho!"
Aku: Diam (dalam hati: sabaaaaaaar.....)
Bu manager: "kamu tau kalo BG si A ini blong? NGGA ADA DANANYA!!!"


Aku (tentu saja) kaget setengah mati sampe rasanya hampir melompat dari kursi... Belum sempat aku mencerna kata2nya, dia melanjutkan lagi...
Bu Manager: "kenapa kamu ngga liat BG-nya waktu itu?

nama yg ada di stempel BG itu beda dengan yang di PO-nya.

Memangnya kamu bisa ganti uang itu?"
Aku: OMG! kenapa aku seceroboh ini :-(
Bu Manager: "Pokoknya saya ngga mau tau, kamu telp orangnya.

Selesaikan masalah ini!".


Gila, kepalaku langsung berasa tertimpa batu besar. apalagi hp customer itu sulit banget dihubungi. akhirnya dengan jari yang mulai keriting akibat mencet2 tombol angka telpon, bisa konfirmasi dengan customer bermasalah itu. Dia janji akan datang untuk tukar BG itu besok. Alhamdulillah (meskipun masih deg-degan juga, semoga dia benar-benar akan datang besok).
Seharian itu masalah BG itu jadi hot topic yang diulang-ulang terus. Aku hanya bisa berdoa agar masalah itu bisa segera tuntas.
Dan besoknya, customer bermasalah itu masih juga sulit dihubungi. Aku jadi senewen sendiri, ditmbah lagi dengar ocehan bu manager yang terus ungkit-ungkit kecerobohanku waktu terima BG itu. Kalo saja pesawat telpon didepanku bisa ngomong pasti sudah teriak-teriak memprotes kasarnya jari-jariku memencet tombol angkanya :-))).
Finally, dengan perjuangan yang tak kenal lelah (halah!) bisa nyambung juga telponnya. Customer itu bilang bahwa dia sudah setorkan dana dan BG itu sudah bisa dijalankan. Alhamdulillah... Tanpa menunggu lebih lama lagi aku langsung infokan ke bagian finance bahwa BG itu sudah boleh jalan.
Beberapa jam kemudian, datanglah berita yang ditunggu-tunggu...dana dari BG itu sudah masuk!!! Dan berakhirlah drama 2 hari yang benar-benar bikin depresi itu. Thank God!!!

Sabtu, 13 Juni 2009

Kok Ga Koordinasi Dulu Sih?!

Diserahin handle pengiriman ada enaknya juga, aku jadi jarang berurusan dengan ibu manager. Ga enaknya aku harus berurusan dengan sales-sales yang menggemaskan itu terutama si Den Ayu satu itu.
Rencana kirim barang ke Banyuwangi hari Jumat dah kusiapkan sejak Rabu. yang dikirim 3 unit terdiri dari 2 unit yang udah ready dan 1 unit masih tunggu giliran masuk tahap testing. Hari Kamis aku dah konfirmasi dengan Den Ayu itu bahwa aku akan kirim barangnya hari Jumat dengan prediksi barang yang belum ready itu akan selesai test hari Jumat pagi. itu pun dah nego dengan alotnya dengan Den ayu karena semula dia minta kirim hari Kamis.
Kamis sore dapat kabar dari bagian testing bahwa barang itu ga lolos test. waduuuh langsung cemut-cemut nih kepala, padahal truk dah dipesan untuk Jumat pagi. Mulailah aku gerilya ke bagian produksi dan QC buat cari info tentang barang itu.
Thank God, coz manager produksi berbaik hati kasih bocoran kalo ada barang lain dengan type sama yang baru lolos test. Aku disarankan minta tukar aja. melalui proses admin yang rada ribet, akhirnya dapat barang juga.
OK barang dah siap kirim semua, truk dah datang. Kupikir masalah dah beres, ternyata BG untuk pembayaran barang itu belum beres. Ternyata Den Ayu belum minta BG itu ke customernya. Dah gitu dia malah nyalahin aku napa nyiapin kirim barang ga koordinasi dulu sama dia padahal dia belum dapat BG-nya.

Den Ayu : "Lho mbak, kok ga kasih tau aku kalo mo kirim hari ini?"
Aku: "Belum kasih tau gimana, kan kemaren aku da infokan. Gimana sih!"
Den Ayu: "Kemaren katanya barangnya belum ready, ya aku belum minta BG-nya"
Aku: "Trus gimana? jadi kirim apa ga?"
Den Ayu: “Ga ngerti! Aku msh coba rayu orangnya ini". Lain kali koordinasi dulu ma aku mbak, jangan asal kirim aja"
Aku: (ngeloyor pergi... males banget ngurusin orang kayak gt)

Hari itu dia mengulangi kalimat2 bodohnya itu berkali-kali. Intinya, yang salah tetap aku karena ga koordinasikan pengiriman dengan dia sehingga dia belum mintakan sisa pembayaran ke customer sampe hari H pengiriman. Logikanya, dia tau pengiriman itu loco site which means ga bakal ada orang yang datang buat antar BG itu. Kalopun di kirim, BG itu akan tiba besoknya. Harusnya dia minta ke customer agar BG itu dikirim duluan sebelum kami kirim barangnya kan.
Dasar OON, ga mo ngakui kalo dia salah malah sibuk nyari kambing hitam.!