Senin, 27 Juli 2009

Si Biang Kerok

Hari ini aku sebel banget pada ibu manager. Napa sih dia itu hobi banget merusak 'tatanan' hubungan baik yang sudah kita (anak buahnya) coba bangun dengan departement lain???... akibatnya orang-orang itu jadi ilfil sama dia dan imbasnya mereka jadi malas bantu kita. Dan itu tidak hanya dilakukan dalam urusan intern saja, bahkan ada customer yang benar-benar sudah antipati sama dia dan ngga mau lagi beli barang kita.
Sering kali kita harus menelan kekecewaan karena pada saat-saat urgent, kita masih harus 'mengemis' bantuan, merendahkan diri demi mendapat data penting hanya karena mereka terlanjur kecewa karena bantuan, info atau data yang mereka berikan digunakan sebagai senjata oleh ibu manager untuk menyerang mereka.
Itulah yang terjadi hari ini. Kali ini 'musuh'nya orang bagian pengiriman, yang dulunya mantan anak buah bu manager, yang posisinya aku tempati sekarang. Awalnya aku tidak mengerti mengapa tiba-tiba dia 'menyerang' aku, dengan mengatasnamakan divisi kami, sebagai penghasut dan ingin mengambil alih kerjaan dia. Mendapat serangan tiba-tiba begitu tentu membuat aku jadi panas juga. Akhirnya aku tahu bahwa itu ulah bu manager. Situasi sudah terlanjur memanas antara aku dan orang bagian pengiriman itu. Terlanjur basah, ditunggu saja gimana endingnya nanti. (July, 27 2009)

Jumat, 24 Juli 2009

Ada Apa Dengannya?

Entahlah, setiap mendengar namanya (apalagi bunyi langkahnya) selalu membuatku seakan tiba-tiba terserang sesak napas. Semangat langsung hilang wuuuuussss...... tak berbekas. Yang ada jadi ga bisa konsen dan jadi waspada. Ya waspada, antisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Menyiapkan mental jika sewaktu-waktu dia cari gara-gara, aku sudah siap dengan pertahanan (harga) diri penuh.
Ibu manager yang terhormat itu kadang bisa (sok) baek banget tapi kadang berubah jadi super dupper aneh. Dia ini (kayaknya) suka banget anak kecil. kalo liat ada anak kecil di kantor, diajakin ngobrol. persis kayak eyang sama cucunya gt hehehee.... Sampe-sampe pernah dia nyuruh kita nyari brosur bergambar untuk diberikan pada anak customer yang datang ke kantor. Lha anak TK dikasih brosur trafo, apa menariknya coba :D:D:D.
Satu hal yang harus diperhatikan kalo lagi berhadapan dengannya. Jangan pernah mengkoreksi kesalahannya!. Bisa-bisa malah kita yang kena semprot kata-kata mutiaranya. Tapi itu yang selalu yang menjadi biang keributan aku dan dia. Aku selalu ga bisa nahan diri untuk tidak mengkoreksi kesalahannya. Biasanya sih topik yang dia bahas denganku adalah masalah schedule produksi dan on hand kami. Entah dia yang ga paham dengan proses produksi atau memang lupa. Dia coba menegaskan padaku jika barang sudah sampai proses vacuum maka berarti barang itu selesai produksi. aku langsung koreksi, bahwa masih butuh waktu 2-3 hari lagi sebelum barang itu ready. tau apa reaksinya? Dia bikin gerakan mo nampar aku sambil bilang "kamu ini kalo dibilangi mesti jawab aja!". Untung aja ga kena, kalo kena pasti aku laporin dia ke polisi dengan tuduhan penganiayaan. Apa maksudnya coba? dia tanya, aku jawab...eh kok malah aku mo ditampar. Dasar sinting!!!
Jadi anak buah dia rasanya seperti menunggu bom waktu yang siap meledak sewaktu2....ready or not :(((